Panggilan telepon itu diputus secara sepihak oleh Valerie, seusai ia mengatakan kalimat penuh rasa bersalah tersebut. Rachelia tahu bahwa ia telah mengacaukan semuanya, hanya saja amarah dan emosinya yang mendorongnya untuk melontarkan hal tersebut.
Kebohongan demi kebohongan yang telah diciptakan oleh Regan benar-benar mempengaruhinya. Hingga tanpa sadar ia pun melampiaskan kepada Valerie. Selama ini ia memang seakan menutup mata terhadap kelakuan Valerie yang memilih mengakhiri hidup dan mengorbankan bayinya, itu semua ia lakukan karena menghargai perasaan wanita itu. Tetapi hari ini, setelah mendengar pengakuan Mike tentang siapa sebenarnya sosok dari ayah bayi itu, kini Rachelia mulai meragukan kebenaran tersebut. Rachelia ketakutan, ia tidak bisa membayangkan kalau ternyata Valerie memang hamil dengan pria lain dan bukannya dengan Mike.
"Oh Tuhan! Apa yang harus aku lakukan sekarang?" rintih Rachelia sambil mengusap wajahnya dengan kasar.