"Takut? Takut karena apa, Chel?"
Bukannya menjawab pertanyaan Valerie, Rachelia malah semakin menangis. Suara tangisannya kini semakin terdengar, bahkan ia semakin bertumpu pada kedua lututnya yang sengaja ditengkuk.
Valerie yang semakin mendengar suara tangisan Rachelia yang semakin jelas membuatnya benar-benar dilanda rasa khawatir yang besar. Bahkan saking paniknya, ia merasa akan mendatangi perempuan itu meskipun jarak yang membentang jauh. Hanya saja, ia perlu tahu apa yang terjadi sekarang ini. Valerie benar-benar ketakutan jika sesuatu terjadi pada sahabatnya tersebut.
"Hei, Chel. Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis seperti itu. Tolong jawab aku, Chel. Aku benar-benar khawatir."