Saat keluar dari dalam kamar mandi, Regan terkejut karena ternyata Rachelia masih ada di sana. Tersenyum lebar ke arahnya, sembari mempersiapkan setelan kerja untuknya. Sekali lagi, keanehan itu terlihat. Tidak biasanya Rachelia akan menungguinya seperti ini, sampai harus repot-repot mempersiapkan setelan kerja untuknya.
"Kau menyiapkannya untukku?" tanya Regan kebingungan, tetapi dari raut wajahnya tersirat bahwa ia sangat senang akan hal itu.
Rachelia mengangguk-angguk, kemudian berkata, " Hum ... tidak apa-apa kan, hari ini biar aku yang memilih pakaian ke kantor untukmu?" tanya Rachelia memastikan.
Entah kenapa ada dorongan tersendiri di dalam diri Rachelia untuk menyiapkan pakaian kerja untuk Regan. Tetapi biar bagaimanapun, ia harus memastikan dan meminta persetujuan pria itu. Jangan sampai Regan tak setuju dan malah ia membuat masalah besar dengan sifatnya yang terlalu gegabah.