"Sampai kapan kau akan hidup di dalam kebohongan yang telah diciptakan oleh Regan, Rachel?"
Suara Gavino kembali terdengar mengalung di telinganya, membuat Rachelia tergugu di tempatnya. Entah kenapa dia merasa saat ini ia ditarik kembali ke kejadian malam itu—malam nahas di pesta tersebut.
Rachelia ingin mendebat perkataan Gavino. Tetapi tak bisa menggerakkan bibirnya untuk hanya mengeluarkan suara, mulutnya seperti sedang terjahit dan terbungkam. Parahnya lagi, Rachelia tak bisa menggerakkan tubuhnya, walau hanya untuk pergi dan kabur dari tempat itu.
Hanya bola matanya yang berpendar menatap ke sekelilingnya yang begitu gelap, hanya mereka berdua di tempat itu. Aura sekelilingnya begitu mencekam dan menakutkan, terlebih lagi di hadapannya Gavino terus menatapnya dengan tatapan menyeringai. Seakan siap untuk menerkamnya saat itu juga.