Sepertinya Rachelia telah salah ngomong, karena lihatlah Regan sekarang. Pria itu tengah menyeringai ke arahnya setelah kalimat Rachelia terlontar, seakan bersiap untuk menerkamnya.
Oh no! Rachelia langsung mundur saat melihat Regan semakin mendekatkan tubuhnya.
"A—apa yang kau lakukan?" tanya Rachelia dengan tergagap, dan sedikit panik dengan tingkah pria itu.
Regan tersenyum menyeringai. "No! Aku hanya ingin kembali mendebat kalimatmu agar mendapatkan kembali ciuman," ujarnya penuh arti.
Regan yang sebelumnya dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran kini justru berubah dengan sifat jenaka yang dipenuhi dengan sifat mesumnya.
"Astaga … apa-apaan sih kamu, Regan!" Rachelia mengangkat satu tangannya, untuk menahan pria itu untuk tidak mendekatinya. "Jangan seperti ini, aku benar-benar malas diajak bercanda."