Kecupan-kecupan basah terasa di seluruh wajahnya, namun Rachelia tidak bisa membuka matanya untuk mencari tahu siapa pelakunya. Rasa kantuk masih menyerangnya, kedua matanya masih terekat sempurna.
Sekali lagi, kecupan itu hinggap di wajahnya, membuat Rachelia sedikit menghindar untuk menjauhkan diri dari serangan pengganggu itu. Tetapi bukannya menghentikan perlakuannya, pengganggu tersebut kembali membubuhkan ciuman di sudut bibirnya membuat Rachelia mengerang.
"Aunty masih mau tidur, Xander," cicit Rachelia yang menganggap bahwa pengganggu itu tidak lain dan tidak bukan adalah Xander. Karena ia tahu sekali, keponakan suaminya itu beberapa pagi ini sering kali datang ke kamarnya dan mengganggu tidurnya.