"R—regan?"
Tubuh Rachelia seketika menegang terkejut saat menyadari tiba-tiba ada lengan kekar yang bergelayut di pinggangnya, memeluknya dari belakang dan disusul dengan dagu yang ditumpukan pada pundaknya.
Rachelia langsung tahu siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Regan. Tidak ada yang berani melakukan hal itu padanya, sehingga ia bisa langsung menebak siapa pelakunya. Hanya saja, Rachelia benar-benar belum terbiasa dengan perlakuan Regan yang tiba-tiba seperti sekarang ini.
"Hum ... ini aku," jawab Regan hanya berupa gumaman, dan menyadarkan wajahnya di sana dan menghembuskan napas berat yang membuat bulu kuduk Rachelia meremang sempurna.
"K—kau sudah pulang?"