Setelah memutus sambungan teleponnya bersama Rachelia, perasaan Regan semakin tak terkendali. Sebelumnya ia mengira jika sudah mendengar suara istrinya itu, perasaan aneh yang membuncah di dalam hatinya akan sedikit mengendur. Ternyata ia sala, semakin ia mendengar suara itu, semakin kerinduan dan ingin langsung melihat keadaan Rachelia menggelora.
Dan Regan semakin dibuat tak tenang, dan obat dari pelipur lara yang dirasakannya saat ini adalah bertemu dengannya. Regan harus menemui Rachelia, melihat sendiri keadaan wanita itu, sehingga ia bisa merasakan ketenangan di dalam hatinya.
Oleh karena itu, tanpa berpikir panjang Regan memilih pulang ke rumah. Berhubung karena ia sudah menugaskan Andreas bersama Ariana untuk menghadir beberapa rapat hari ini, sehingga Regan bisa lebih bebas meninggalkan perusahaannya dan mempercayakannya kepada mereka berdua.
Di luar ruangan ia sempat berpapasan dengan Ariana, yang tampak kebingungan melihatnya bersiap untuk pulang.