Rachelia tidak habis dengan tingkah kekanakan Regan. Bagaimana mungkin pria itu tidak ada niatan sedikit pun untuk menunjukkan sisi baiknya pada Xander.
"Tolong mengerti, Regan!" Rachelia mendesis, menatap pria itu dengan sengit. "Tidak bisakah kau mengalah untuk malam ini? Lagi pula ini juga demi kebaikan Xander," lanjut Rachelia kembali, mencoba berusaha bernegosiasi pada Regan agar sekiranya bisa sedikit paham dengan keadaan Xander sekarang.
Regan menggeleng. "Tetap saja aku tidak mau. Aku tidak suka ada orang lain kecuali dirimu yang tidur di dalam kamarku," ujarnya dengan alasan tidak jelas.
Memangnya apa bedanya Rachelia atau siapa pun. Itu hanya akal-akalan yang dibuat oleh pria brengsek itu untuk mengusir Xander dan tidak jadi tidur di dalam kamarnya.
"Kenapa kau tidak bisa mengerti, huh? Ini hanya satu malam, bukan selama-lamanya," tekan Rachelia kembali tidak habis pikir dengan jalan pikiran Regan yang begitu jahat pada anak kecil seumuran Xander.
