Pintu yang dibuka dengan keras itu mengagetkan Rachelia, terlebih lagi dengan kehadiran Regan yang melangkah begitu cepat ke arahnya. Dan belum usai kekagetannya itu, tubuhnya seketika ditarik masuk ke dalam dekapan milik pria itu.
Dan semuanya semakin bertambah, di saat kalimat lembut nan penuh kekhawatiran itu terlontar dari bibir Regan. "Rachel ... kau baik-baik saja?"
Sungguh, rasanya Rachelia tidak ingin mempercayai pendengarannya. Tidak mungkin Regan akan mengeluarkan suara selembut dan sepelan itu. Terlebih lagi dari nada suara itu tersirat ketakutan dan penuh kekhawatiran.
"R—regan ...."
Dekapan itu sangat erat, bahkan ia bisa merasakan jantung pria itu yang berdetak sangat cepat sakit eratnya rengkuhan pria itu di tubuhnya. Bahkan, Rachelia merasa tulang-tulangnya akan hancur, kalau sedikit lagi kekuatan rengkuhan Regan ditambah. Rachelia merasa sesak dengan rengkuhan dan dekapannya.