Karena rasa penat yang begitu melandanya, setelah berendam tadi subuh, Rachelia tertidur sampai tidak ingat waktu seperti sekarang ini. Terlebih keberadaan Regan yang tidak datang sampai sekarang dan mengganggu tidurnya membuat Rachelia benar-benar menikmati kesendiriannya.
Kalau bukan rasa lapar yang menderanya, Rachelia tidak mungkin terbangun dari tidurnya. Jam weker di atas nakas sudah menunjukkan pukul sebelas, ternyata dia tertidur selama itu. Karena rasa lapar yang terus berbunyi, dengan berat hati Rachelia bangun dan bersiap untuk mengisi perutnya.
Tetapi sebelum itu, Rachelia bergerak ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun, di saat ia baru saja melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar mandi tersebut, lemparan benda kecil yang tepat mengenai dadanya menghentikan gerakannya, bersamaan dengan itu suara kesakitan terlontar dari bibirnya.
"Aduh ..." rintihnya dengan kaget dan rasa sakit yang bercampur satu.