"Sebaiknya kau keluar, Regan!" jerit Valerie kemudian.
Bagaimana mungkin Regan begitu kurang ajarnya malah menganggap kalau mereka berdua itu cengeng dan tukang nangis. Pria itu tidak mengerti bahwa ini itu bentuk euforia kebahagiaan keduanya karena kembali bertemu. Regan tidak akan mengerti karena dia tidak tahu bagaimana dahsyatnya sebuah persahabatan.
Karena hal itulah kenapa Rachelia dan Valerie seketika menghentikan tangisannya dan menatap dengan benci pria tersebut. Kalau Valerie mengungkapkan kekesalannya dalam bentuk kalimat judes, Rachelia justru hanya diam dan sorot matanya yang bekerja, menatap Regan penuh kebencian. Tidak ada alasan untuk membenci pria itu, karena apa pun yang ada pada Regan semuanya patut untuk dibenci.
"Kenapa kau mengusirku?" tanya Regan dengan kening berkerut. Berpura-pura kesal di depan adiknya dan tidak terima dengan pengusiran tersebut.