"Kau milikku dan akan terus menjadi milikku, Rachel. Kau akan terus berada di sisiku, baik secara paksa ataupun secara sukarela."
Dahulu, Regan tidak pernah membiarkan Rachelia untuk terlelap di sampingnya hingga menjelang pagi dan begitu dekat dengannya seperti saat ini. Tetapi sekarang, Regan tidak akan pernah membiarkan wanita itu lepas dari sisinya. Lagi pula, sekarang Rachelia lebih berhak mendapatkan apa pun yang dia inginkan.
Regan menjauhkan tubuh Rachelia perlahan. Ia lalu turun dari atas ranjang. Untuk beberapa saat, Regan terdiam di tempatnya. Lalu tak lama kemudian, ia memutuskan untuk berbalik dan melumat bibir Rachelia sekilas. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh wanita itu dengan selimut, sebelum Regan bergerak masuk ke kamar mandi.
"Apa dia sudah mengaku siapa yang mengirimnya?" Seraya mengusap rambutnya yang basah, sebelah tangan Regan memegang ponsel. Dia mendengar dengan baik suara Andreas pagi ini.