Semilir angin malam berembus menusuk pori-pori kulitnya membuat Rachelia menarik sweter rajut untuk menutupi tubuhnya. Hujan masih begitu deras, namun tidak lagi diselingi kilat dan suara guntur. Hal itulah yang membuat Rachelia berlama-lama menikmati malam di balkon kamar.
Dahulu kala, balkon adalah tempat favorit untuknya yang terus-menerus hanya terkurung dalam kamar. Begitu cepatnya waktu berlalu, sudah lama sekali dia terpenjara dalam mansion mewah milik Regan dengan segala siksaan dan keburukan di dalamnya.
"Terima kasih untuk diriku yang sudah berusaha kuat sejauh ini." Rachelia bermonolog dalam keheningan, berusaha mengeratkan sweternya untuk semakin merapat di tubuh ringkihnya yang sudah menggigil kedinginan.
Baru pukul dua dini hari dan Rachelia sudah tidak bisa kembali melanjutkan tidurnya setelah terbangun dari tidurnya. Setelah mengecek keadaan Regan yang panasnya sudah sedikit turun, membuatnya berakhir di balkon kamar ini.