Regan akhirnya mengeluarkan suara, kalimat yang menyimpan banyak arti bagi Andreas, dan ia sudah tahu siapa pemilik nama yang akan menjadi topik perbincangan kali ini.
"Kehilangan seseorang yang dicintai, aku rasa semua orang pernah mengalaminya. Dunia seakan hancur. Kau merasakannya, bukan?" kata Regan kemudian. "Saat itu, aku memang tidak kehilangan raga Valerie. Tetapi jiwanya, kebahagiannya, senyum dan tawanya ... aku merasa kehilangan segalanya. Terlebih lagi ketika dia menatapku dengan penuh kebencian, bahkan tidak mengenaliku sama sekali. Kau tahu, yang aku pikirkan saat itu hanyalah membalas rasa sakitnya pada seseorang."
Andreas bergeming tanpa mengalihkan tatapannya dari Regan yang kini tengah menandaskan minumannya.