"Kau ingin mengemis permohonan maaf padaku dan meminta kembali setengah kekayaanmu?"
Regan mendesis melontarkan ucapannya. Hanya itu yang bisa dikatakannya sesaat setelah melihat kedatangan pria itu yang tentu saja membawa kemarahan besar karena perlakuan Regan tempo hari yang mengambil kekayaan pria tersebut.
Gavino mendekat dan menghujamkan tatapan tajamnya kepada Regan. Kalimat itu terlalu menyakitkan baginya. Tangannya terkepal erat, hendak membebaskan seluruh emosinya, namun lelaki itu mengurungkan niatnya saat dia melihat sosok wanita cantik yang tengah menuruni anak tangga satu per satu dengan langkah pelan dan hati-hati lalu berdiri tak jauh dari mereka.