"Apakah aku harus memberitahumu bahwa Regan tidak pernah sekali pun terpikat oleh wanita? Jangankan wanita, ia bahkan tidak pernah memikirkan seorang gadis. Gadis, Audrey. Bagaimana mungkin kau begitu yakin bahwa Regan menaruh hati pada wanita seperti dirimu?"
Audrey berusaha menahan diri untuk tidak melayangkan kepalan kecilnya pada wajah sempurna itu. Sejenak, ia terdiam ketika pikirannya tiba-tiba melayang pada saat di mana pertama kali bertemu dengan Regan. Sebuah bar tempatnya bekerja, club malam milik pria itu. Mereka memang berkenalan begitu saja, tanpa sentuhan dan cumbu rayu, terlebih lagi bersetubuh.