"Selamat sore! Sepertinya kau sudah lebih sehat dari tadi pagi." Dokter Alex menyapa lagi di sore harinya setelah memeriksa keadaan Rachelia. "Dan aku lihat makan siangmu masih utuh. Kenapa kau tak memakannya?"
Rachelia mengernyit meskipun mencoba tersenyum lemah kepada dokter Alex. "Saya masih mual dan muntah-muntah, Dokter."
"Atau sebaiknya kau tetap dirawat di sini. Mungkin aku bisa meminta tuan Regan untuk tetap mengizinkan kamu dirawat di rumah sakit ini?" saran dokter Alex kembali.
Rachelia menggeleng. "Tidak perlu, Dokter. Sepertinya aku memang butuh dirawat di rumah saja."
"Kalau begitu, kau harus makan. Aku akan memesankan menu lain untukmu, mungkin sup panas dan jus buah bisa menggugah selera makanmu?"
Mau tak mau Rachelia tersenyum melihat betapa bersemangatnya dokter Alex. "Terima kasih, Dokter Alex."
Dokter muda itu menganggukkan kepalanya. "Aku hanya tidak menyangka perempuan seperti kau yang menjadi istri dari tuan Regan."