Hadiutama Tbk
Suasana di ruangan CEO perusahaan Hadiutama itu seketika sunyi, bahkan suara kertas yang tadinya bergesekan mendadak hilang karena seseorang yang fokus dengan berkas itu pun kini fokus dengan wanita di sofa sana.
Pena yang awalnya digenggam kini diletakkan dengan gerakan santai, sedangkan bola matanya menatap intens si wanita yang menggigit bibir menggoda ketika bersitatap dengannya.
Seringai muncul begitu saja dan ia menyangga dagu dengan tangan saling bertaut, balas tatapan menggoda itu dengan bibir dijilat seduktif, ingin tahu lebih banyak kenapa sampai ia mendapati tatapan itu dari sang kekasih.
Setahunya, dulu, saat ia menggauli wanita di sana, Aliana bukan sosok yang liar dan terang-terangan meski tetap nakal ketika menggodanya. Namun, kenapa ia merasa wanita yang ada di hadapannya menjadi terang-terangan seperti ini.
"Ada apa, Baby. Katakan dengan jelas, apa lagi yang terjadi denganmu selama di sana? Wanita itu masih membuatmu kesal?"