"Jadi, lo nggak bisa kasih jawaban apa pun ke anak itu?" respons Haikal setelah mendengar apa yang tadi Ditya katakan kepadanya.
"Iya, Kal. Gue beneran enggak tahu harus jawab apa, kalo pun gue langsung jawab tanpa minta saran lo sekarang, gue yakin kalo jawaban gue nanti malah berakibat fatal. Gimana kalo seandainya gue nyakitin dia nantinya karena gue ngerasa kasihan?"
Ditya butuh diyakinkan, dia butuh diberitahu apa yang benar dan apa yang salah untuk dia lakukan jika tidak ingin tersesat pada jawaban yang salah. Sejak dirinya mulai hidup sendirian, jujur saja Ditya kehilangan sosok yang bisa terus mengingatkannya jika dia salah dalam bertindak. Untung saja Ditya masih memiliki Haikal, yang selalu siap sedia menjadi pengganti untuk siapa pun yang sebelumnya menjadi sosok yang telah hilang tersebut.