"Akhirnya Aruna datang juga," ujar Bima, perkataannya barusan seolah-olah menegaskan bahwa ada seseorang yang menunggunya di sini. Padahal Yasa tadi sudah berkata bahwa dia tidak mencari Aruna dan hanya khawatir dengan keadaan Ibunya saja.
Tapi jujur, setelah melihat gadis itu secara langsung, Yasa jadi benar-benar ingin bicara dengannya, bukan langsung membicarakan sesuatu yang penting hanya saja Yasa ingin mengobrol dengan gadis itu walaupun mereka harus membahas topik yang klise sekalipun.
"Yasa kapan dateng?" tanya Aruna yang baru saja menutup pintu dan mendekat ke arah mereka berdua.
"Belum lama kok, Run. Gue juga baru sampai kayaknya, iya, kan, Bim?" tanya Yasa kepada Bima untuk mencari validasi, namun yang menyebalkan adalah Bima malah menatapnya dengan jahil entah apa maksudnya itu.