Ditya membutuhkan waktu untuk berpikir selama beberapa saat sebelum memutuskan apakah dia akan menyetujui perjanjian yang ditawarkan oleh laki-laki itu atau tidak. Selama berpikir, Ditya memperbolehkan laki-laki itu untuk duduk di dalam serta mengobati lukanya sendiri tanpa perlu Ditya bantu. Lagipula Ditya tidak memiliki niat sedikitpun untuk membunuhnya, Ditya tidak memiliki nyali sebesar itu untuk menghilangkan nyawa seseorang dan tadi hanyalah sebuah gertakan saja agar laki-laki itu tidak lagi bersembunyi.