Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (QS at-Takwir: 29)
Artinya, Allah menetapkan adanya kehendak pada diri hamba akan tetapi kehendak hamba itu di bawah kehendak Allah ta'ala. Bukan kehendak hamba mengalahkan kehendak Allah seperti yang dikatakan oleh golongan Qadariyyah.
Mereka mengatakan bahwa Allah menghendaki kebaikan untuk semua hamba, akan tetapi sebagian hamba berbuat maksiat dan mengalahkan kehendak Allah secara paksa. Dengan keyakinan ini, mereka telah menjadikan Allah kalah dan lemah.
Keyakinan yang benar tiada lain adalah bahwa para hamba memiliki kehendak dan ikhtiar, akan tetapi kehendak mereka di bawah kehendak Allah. Jadi tidak ada satu pun yang mampu melakukan apa yang tidak Allah kehendaki terjadi sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat at-Takwir ayat 29 di atas.