"Assalamu'alaikum Syifa."
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Mas Omar."
"Kamu kenapa?"
"Merenungi hidup, kenapa Allah mentakdirkan kami menjadi orang miskin? Yang sangat susah sekali."
"Astaghfirullah."
Suka mengadukan kesulitan-kesulitan hidup kepada sesama manusia bisa sama artinya dengan tidak rela dengan apa yang sedang dikehendaki Allah subhânahu wata'âlâ pada diri seorang hamba. Mengeluh dan meratapi nasib yang diderita sama artinya dengan merasa tidak puas akan pemberian Allah subhânahu wata'âlâ.
Uraian di atas sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Imam Al-Junaid sebagaimana termaktub dalam kitab Riyadhu Akhlaqis Shalihin, karangan Syekh Ahmad bin Muhammad Abdillah, halaman 32, sebagai berikut:
"Barangsiapa suka mengadukan kesulitannya kepada sesama manusia, maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya (kepada mamusia tersebut). Dan barangsiapa merasa sedih dengan kondisi duniawinya, maka dia menjadi orang yang membenci Allah."