Setelah itu kami melangkah menuju rumah mas Siroj. Tampak dekorasi sudah jadi. Dekorasi yang indah dan mewah. "Ang!" Seperti suara Zulaikha. Ia menghampiri kami. "Temen Aang dari Mesir ada di sana nyari Aang," ucapnya.
Kami pun menuju ke sana. Tampak semua teman mas Siroj ada sana. "Masya Allah, Ahlan!"
"Ahlan bikum Gus."
Mas Siroj pun terduduk.
"Sudah nikah ustadz? Dengan Ning Kayla juga? Masya Allah,emang jodoh gak kemana ya," celoteh salah satu temannya.
"Iya, ini istriku dan ini putra kami Gus kecil namanya Omar." Omar mengitari semua dan menyalami mereka.
"Masya Allah,lucunya sholeh." Semua tersenyum dan kagum pada Omar.
"Mas aku ambil makanan dulu ya."
"Iya sayang." Aku menitipkan Omar pada mas Siroj.
Aku pun melangkah ke dapur dan meminta makanan untuk tamu mas Siroj. Tampak Fatimah membawa nampan keluar. Aku pun menghampirinya. "Ini untuk siapa?"
"Untuk teman-temannya Gus Siroj, Permisi."
"Ehmm,biar aku saja yang membawanya."
"Tapi."