Kulihat Omar sudah tertidur, aku pun memainkan murrotal sebagai teman tidurnya. Omar menempati kamar tidurnya sendiri. Bekas dari kang Ali dan Ustadzah Lila. "Alhamdulillah ya Allah, engkau memberikan Omar yang Sholeh kepada hamba." Aku mengecup keningnya.
Kulihat mas Siroj melangkah ke arah kami. "Omar sudah terlelap?"
"Iya Mas."
"Alhamdulillah, tadi mas mendengarkan kamu mengisahkan Rasulullah."
"Omar yang minta mas, padahal anak yang umum maunya di dongengin cerita hewan. Tapi Alhamdulillah, Omar berbeda sekali."
"Alhamdulillah, ini berkah riyadhoh ibunya." goda mas Siroj.
"Abinya juga."
"Hehehe."
Kami pun beristirahat, hingga sepertiga malam kami bangun dan sholat tahajud setelah itu mengaji sembari menunggu waktu shubuh tiba. Beberapa saat kemudian, adzan shubuh tiba. Kami pun bersiap menuju masjid dan aku mengajak Omar yang kebetulan sudah bangun.
Seperti biasa setelah sholat subuh selesai, kami pun mendengarkan tausiyah dari mas Siroj.
