***
POV Mas Siroj
"Shodaqallahul adzim." Tiba-tiba ada mas Syarif menuju ke arahku. "Assalamu'alaikum Gus. Tamu tempo hari yang kuceritakan sudah datang dan beliau ada di kantor."
"Oh baik, sebentar." Aku pun menitipkan Omar ke Syahida. Setelah itu menuju ke kantor. Tampak mereka semua sudah berkumpul disana.
"Ini Gus Siroj, pimpinan tertinggi disini," ucap mas Syarif. Ya Allah, pimpinan tertinggi? Ada-ada saja mas Syarif.
Tampak seorang wanita dan dua orang tua. Semua salam kepadaku. Namun tiba-tiba saat salamku menuju ke wanita tersebut, ia melihatku dengan pandangan lain. "Saya Kiara ustadz, ustadz ganteng banget." Astaghfirullah, aku menundukkan pandangan.
"Silahkan duduk kembali."
"Begini ustadz, saya ingin menitipkan anak saya di pesantren ini. Untuk masalah biaya saya tak masalah." Dari omongan beliau aku bisa membaca beliau orang kaya.
"Aku mau mondok disini."
"Loh, katanya tadi gak mau?"
"Iya sekarang mau! Ustadznya ganteng." Astaghfirullah.