Lalu apakah syukur itu? Syukur jelas bukanlah sekadar hamdalah yang diucapkan dengan sangat fashih, tetapi ia lebih berupa pengakuan sungguh-sungguh bahwa semua rejeki dan anugerah yang menghadirkan perasaan nikmat dalam jiwa kita tidak didapat dengan usaha kita sendiri, melainkan berasal hanya dari Allah subhanahu wata'ala.
Oleh karena itu, orang yang bersyukur akan terpatri dalam hatinya bahwa "semua kenikmatan, pengetahuan, kemampuan, kekuasaan, dan harta yang kumiliki ini karena kehendak dan perbuatan Allah subhanahu wata'ala, bukan karena kehendak dan perbuatan usahaku sendiri." Dengan pengakuan ini maka orang yang bersyukur akan menempatkan Allah sebagai sumber kenikmatan yang didapatnya.