***
Keesokan harinya, kami bersiap berangkat ke Cirebon. Tiba-tiba, Omar menangis saat melewati hutan. Lalu mas Siroj memainkan sholawat agar Omar tenang. "Sayang,cup cup anak umi gak boleh nangis. "tu umi." Ucapnya menunjuk ke arah hutan tersebut. Mas Siroj lalu mempercepat mobil agar sampai ke Cirebon dengan segera.
Di tengah perjalanan, kami singgah di masjid untuk sholat dhuha. Kami pun singgah di masjid tersebut, seraya Omar beristirahat. Mas Siroj mengobrol dengan Imam masjid tersebut. Sedangkan aku dan Omar bersantai di serambi masjid.