"Tidurlah istriku, semoga kau bangun saat bahagiamu. Aku rindu sekali denganmu."
Aku pun mengecup keningnya dan segera pergi kembali menuju ke Pesantren. Kulihat Zulaikha menggendong Omar. "Alhamdulillah, kamu sudah disini Ikha."
"Aang dari mana?"
"Dari rumah sakit."
"Gimana keadaan Ning Kayla?"
"Masih belum sadar."
"Yang sabar nak, kita doakan saja."
"Omar lucu ganteng kayak Aang." Tiba-tiba Omar menangis dan Ikha memberikannya padaku. Tiba-tiba seorang santri berkata kepadaku. Waktunya ngaji tafsir. Aku pun menuju aula. "Ikha tolong bawa Omar ya." Aku memberikan Omar pada Zulaikha.
Aku pun melangkah menuju pesantren. "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, silahkan di buka, tafsirnya."
Wa in khiftum allaa tuqsithuu fil yataamaa fankihuu maa thaaba lakum minannisaa-i matsnaa wa tsulaatsa wa rubaa', fa in khiftum allaa ta'diluu fa waahidatan au maa malakat aimaanukum, dzaalika adnaa allaa ta'uluu.