"Untuk tiket ini yang mendapat tempat duduk. Adapun juga yang tidak dengan tiket tetap boleh masuk tapi di siapkan panitia ditempat lain." Ucapku pada semua.
"Fahimtum?"
"Fahim ustadz."
"Baik, saya akhiri Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Setelah bermusyawarah,aku pun kembali ke Ndalem. Sedangkan yang lainnya diberi arahan oleh mas Syarif dan ustadz Ali.
Kulihat, istriku masih terlelap tidur. Dia pasti belum sholat isya. Aku pun membangunkannya. "Sayang, bangun, sholat dulu. Nanti tidur lagi." Ia pun pelan membuka matanya. "Iya mas." Iapun bangkit masih dengan mata yang tertutup dan terbuka.
"Duduk dulu, dibuka dulu matanya."
"Iya mas, lelah sekali rasanya badanku."
"Iya sayang, sholat dulu."
Ia pun menuju ke kamar mandi dan mengambil wudhu. Setelah itu sholat isya dengan munfarid. Tak lama kemudian ia selesai shalat dan naik ke ranjan. Setelah itu tertidur. Tampaknya ia sangat lelah sekali.