***
Pagi yang sepi bagiku, suamiku hilang entah kemana? Tiba-tiba Zulaikha datang kemari diantar oleh ustadz Syahdan.
"Ning Kayla!" Ia berlari memelukku. Ternyata ada umi mas Siroj juga yang mencoba membuatku tegar. Umi mas Siroj memelukku dan mencium ku. "Yang sabar ya nak."
"Mas Siroj mi."
"Yang sabar nak."
Tak lama kemudian, ada mobil polisi menuju pesantren dan mengabarkan bahwa mobil mas Siroj jatuh ke jurang. Rasanya aku ingin pingsan Ya Allah. Seperti bom yang meledak di kepalaku. Aku tak ingat lagi. Mataku terbuka dan aku sudah terbaring di atas tempat tidur.
"Tidak mungkin, mas Siroj kecelakaan!" Teriakku histeris.
"Mas Siroj...!! Mengapa mas meninggalkanku?"
Aku percaya mas Siroj masih hidup. Zulaikha hanya menatap dengan penuh air mata. "Dari penyelidikan polisi, suamimu tak tertolong karena mobil itu pun kebakaran," ucap mas Syarif.