"Kalian tidak memikirkan, Fatimah menderita batin!"
"Tapi, kyai juga tidak bisa menyalahkan anak saya."
"Sudah-sudah, saya tidak mau kyai bertengkar dengan Abah saya. Sekarang pak kyai boleh pergi."
"Kamu ngusir saya,awas ya saya doakan rumah tangga kalian hancur!" Beliau pergi dan marah besar.
"Astaghfirullah." Abah menenangkan agar aku tak berpikir macam-macam. Aku pun tahu sifat Abah Fatimah memang keras. Aku pun memaklumi itu. Ya Allah, semoga engkau berikan Fatimah jodoh yang terbaik.
"Ang, maafin Ikha, gara-gara Ikha mengenalkan Fatimah ke Aang, jadi seperti ini masalahnya. Ang, apapun yang terjadi jangan pernah tinggalkan Ning Kayla," tutur Zulaikha berkaca-kaca. Aku memeluknya dan mengatakan ini semua bukan salahnya.