"Saya pun ingin melindungi istri saya. Istri saya salah apa dengan istri ustadz?"
"Aku tak tahu soal ini Gus."
"Melepaskan hewan liar secara sengaja, bisa dikenakan hukuman penjara. Tapi saya tak melakukan itu. Karena saya tahu ustadzah Lila melakukan itu semua karena ustadz masih memendam rasa kepada Ning Kayla."
Ia hanya terdiam seribu bahasa. "Tolong lupakan perasaan ustadz pada istriku. Cintailah istri ustadz. Aku yakin ustadz tak pernah menyentuh istri ustadz. Sentuh dia ustadz! Berikan kebahagiaan untuknya! Jangan memikirkan istri orang lain. Kisah ustadz dan Ning Kayla sudah berakhir!"
Aku pun melangkah meninggalkannya, semoga ia paham dan tak mengejar istriku lagi. Aku pun cemburu melihat sikap beliau seperti itu. Aku harap setelah ini beliau paham.
Aku pun kembali menuju ndalem, namun salah satu santri memanggilku. Ustadz yang biasa mengisi tafsir tak ada beliau ijin ke kampung. Aku pun menggantikan beliau.