Di setiap gambar, ada tuhan milik pemilik patung, termasuk tata cara menyembahnya dan perbuatan yang terkenal dari tuhan tersebut. Ketika Islam datang, Nabi Muhammad hendak menyelesaikan pembangunan Ka'bah. Sebetulnya Nabi Muhammad 'tidak sepakat' dengan pembangunan Ka'bah yang dilakukan Kaum Quraisy tersebut, karena mengubah posisi Ka'bah sebagaimana ketika dibangun Nabi Ibrahim AS.
Namun Nabi memilih untuk menahan 'egonya' atas kebenaran sejarah, dengan mendahulukan kepentingan masyarakat secara luas. Sehingga niat tersebut diurungkan.
"Wahai Aisyah, jika bukan karena kaummu baru saja meninggalkan jahiliyah, tentu mereka sudah kuperintahkan untuk menghancurkan Ka'bah agar kumasukkan ke dalamnya apa yang dikeluarkan darinya, kutempelkan (pintunya) ke tanah, kubuatkan baginya satu pintu di timur dan satu pintu di barat, dan aku akan menghubungkannya dengan dasar-dasar yang dibangun Ibrahim," kata Nabi Muhammad.