"Apakah virus Corona itu juga thoun?" Tanya salah satunya. "Bisa jadi, karena kemaksiatan yang merajalela Allah murka dan menurunkan penyakit aneh bagi manusia juga makhluknya yang lain."
"Silahkan kalian resapi dan seperti biasa kalian terapkan dan kalian ajarkan. Jazakallah Khoir katsiron wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Aku pun kembali ke Ndalem. Namun seseorang memanggilku. Fatimah ada apa lagi dia?
"Ada apa Fatimah?"
"Gus Siroj di undang ke acara Abah di pesantren."
"Acara apa itu?"
"Datang saja."
"Aneh."
Tiba-tiba Ning Kayla menghampiri kami dan ia menarik tanganku dan mulai ngambek lagi. "Dia kenapa selalu saja datang kemari?" gerutunya. Aku hanya menahan tawa. "Kamu cemburu lagi?" tanyaku dan ia mengangguk tipis.
Aku pun memeluknya dan meyakinkannya, bahwa hanya dia istri yang paling ku sayang. "Aku kangen umi."
"Baru saja dua hari sayang kamu disini."
"Iya mas, cuma aku kan selalu sama umi."
"Minggu depan kita ke sana."
