Sungguh seorang laki-laki sejati yang sangat menyayangi dan mencintai seorang ibu. Kata Abah, pilihlah laki-laki yang mencintai ibunya maka sudah pasti ia akan mencintaimu juga. Hanya laki-laki yang mencintai ibunya yang bisa memuliakan seorang wanita dan kini laki-laki itu ada di sampingku.
Keesokan harinya, kami bersiap untuk resepsi pernikahan kedua yang diadakan di Darul Fatah. Aku sedang berhias dengan perias yang dipilihkan umi mas Siroj. Gaun yang kusukai, warna coklat muda. Apapun warnanya sebenarnya tak apa yang penting soft. Tema kali ini adalah syar'i dan menutup dada.
Setelah di rias, aku pun melangkahkan kaki menuju ke luar kamar. Ku lihat mas Siroj dengan jubahnya juga sorban dan imamah. Tunggu sorbannya berantakan. Aku pun menghampirinya dan memperbaiki sorbannya lalu memakaikannya. Tampak ia tersenyum dan memuji.