"Mas Ali apa-apan sih!"
"Apa yang kamu lakukan!"
"Dia dekat dengan suamiku, wajar saja jika aku marah!"
"Jangan cemburu buta! Ning Kayla sedang sakit. Malah kamu tambah lagi! Kalau ada apa-apa dengan Ning Kayla aku tidak akan memaafkanmu!" ucapku pergi.
Punya istri tidak bisa jaga adab dengan orang yang sangat berarti bagiku. Orang yang mungkin tanpanya aku tak bisa berada di Pesantren ini. "Jangan sakiti Lila Kang. Kasihanilah dia." ucap Ning Kayla menghampiriku.
"Tapi Ning, dia..."
"Tak apa, itu wajar karena Kang Ali suaminya."
Ya Allah, sangat baik sekali dia tak pernah pamrih walaupun iya sudah disakiti oleh istriku namun iya tetap memberikan saran untukku agar tak memarahi lila.
Hatimu itu terbuat dari apa sih Ning? kenapa sangat bisa memaafkan seseorang yang sudah menyakitimu. Sungguh didikan kedua orang tua yang sangat luar biasa dan hari ini aku menyaksikan putri kyai yang sangat bijak dan penuh dengan toleransi yang mungkin merugikan nya.
***