Ayoo angkat Syahdan! Dimana sih dia? Astagfirullah, aku lupa disana masih pagi sekali. Ya Allah, siapa yang aku hubungi? Syekh Aziz tak mungkin. Ning Kayla? Tapi apa dia tak sibuk?
Aku coba saja. "Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam Ning Kayla."
"Ada apa Kak Siroj?"
"Ning ada telpon masuk pakai nomer ini tidak? Saya kirim ke Ning."
"Ndak ada Kak, ini nomer siapa?"
"Entahlah Ning,'
"Nomer Mesir ya, kakak hati-hati aja."
"Iya Ning."
"Ning, Ning batal menikah ya?"
"Hmm, iya Kak."
"Jadi, saya boleh daftar?"
"Hmm, bentar ya Kak, aku lagi nyimak hafalan santri."
"Oh ya sudah."
Ning Kayla, apa dia belum bisa melupakan Gus Zein? Sepertinya ia sangat trauma dengan pernikahan. Padahal niatku untuk membahagiakannya. Ya Allah, semoga Engkau mudahkan dan lancarkan niat suci hamba ini.
Kulihat rombongan mobil dari, MasyaaAllah Pesantren Mambausshofa? Ngapain dia kesini? Tumben? Aku pun menuju ke ndalem. Karena mereka mengarah ke Ndalem.