Kapan aku sembuh? Ya Allah aku tak mau merepotkan Umi. Tapi Umi meminta untuk rawat jalan dirumah saja. Agar Umi bisa memantau keadaanku.
Namun dokter membolehkanku pulang esok hari. Kulihat Kang Ali mengaji untukku. Kenapa ia tak pulang? Hari mulai malam, apakah ia tak mengerti Lila menunggunya di Pesantren?
"Kang Ali pulang saja," lirihku.
"Ndak Ning, keadaanmu belum pulih, aku sudah biasa menungguimu saat kamu sakit seperti ini," jelasnya. Memang selama aku sakit di Pesantren, Kang Ali yang menemaniku dan mempersiapkan kebutuhanku. Namun suasana sekarang berbeda, Kang Ali sudah berumah tangga dan akupun harus jaga jarak.
"Ning, maafkan aku." Kang Ali membuka obrolan.
"Ndak apa-apa Kang, aku ikhlas."
"Tapi, aku tak bisa melupakanmu Ning."
"Lupakan Kayla, bahagiakan Lila."
"Ning yakin dengan Gus Zain?" Pertanyaan yang sulit ku jawab namun harus ku jawab.