Sakit dan perih rasanya, semoga aku bisa tahan dengan rasa sakit ini. Tampaknya biusnya sudah hilang. Tiba-tiba dokter datang dan mengatakan besok aku boleh pulang. Alhamdulillah, aku bisa ke Al-Azhar dengan nyata.
Seminggu kemudian, Kak Siroj menemuiku bersama dengan Zulaikha di rumah Syekh Aziz. Mereka memang sangat akrab dan Syekh Aziz pun menganggap Kak Siroj sebagai anaknya sendiri karena murid kesayangannya.
"Ya Allah Ning," ucap Zulaikha memelukku. "Keterlaluan sekali itu Floren!" sambungnya.
"Aku sudah laporan ke Polisi, semoga Floren segera ditangkap," ucap Kak Siroj menenangkanku.
"Terimakasih Kak Siroj, maaf kalau selama Kayla di sini merepotkan Kak Siroj."
Kak Siroj hanya tersenyum dan mengatakan agar aku tak perlu seperti itu. Namun tetap saja aku merasa tak enak dan merepotkan mereka. "Kak Siroj, sowan ya ke Al-Fatah. Semua pasti senang Kak Siroj sowan kesana." Kak Siroj tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
