Keesokan harinya, kami bersiap menuju ke rumah Kiara. Tampak disana sampai ke rumah Kiara terdapat penjaga yang banyak. Aku sempat takut melihat mereka semua yang berbadan besar. Namun mas Siroj menenangkan aku.
"Siapa?"
"Saya membawa Kiara." Mas Siroj menjawab dengan tegas.
"Tunggu disini."
Beberapa saat kemudian, ia membolehkan kami untuk masuk. "Kiara! kemana saja kamu? dasar anak tidak tau di untung!" Papanya marah dan ingin memukulinya. Namun mas Siroj tidak diam dan melerai mereka. Amarah papanya memuncak. Mas Siroj pun menasehatinya.