"Arkan." Panggil ku pelan, membuat Arkan berhenti mendorong kursi roda ku, setelah itu Arkan berjongkok tepat didepan ku.
Aku langsung diam tanpa kata karena malu dilihatin Arkan sampai segitunya.
Aku bahkan sampai lupa mau bilang apa.
"Ada apa?" Tanya Arkan sambil menatapku dalam.
"Aku lupa mau ngomong apa." Jawabku sambil menutup mulutku menahan senyum.
Akhirnya Arkan kembali berdiri dan mendorong kursi roda ku mengelilingi taman rumah sakit ini.
Arkan berhenti pada tempat duduk yang berada ditengah - tengah taman, sedangkan kursi roda ku diputar menghadap kearahnya.
"Aku baru ingat tadi mau ngomong apa." Ucapku setelah ingat apa yang tadi ingin aku tanyakan pada Arkan.
Arkan menaikkan sebelah alisnya saat mendengar ucapan ku.
"Kamu kenapa bisa ada disini? Apa kamu juga kabur dari rumah?" Tanyaku dengan sangat penasaran.
Arkan hanya menggeleng menanggapi pertanyaan ku.