Kalau sekarang sih sudah mampu, bahkan membeli 5 gayung sekalipun, tapi aku cegah, karena nanti kita mandinya menggunakan shower.
"Capek?" Tanyaku pada Irfan, dan hanya mendapat anggukan kepala dari Irfan.
Irfan masih sibuk mengipasi wajahnya yang penuh kembali dengan keringat.
Kasihan banget, mandinya tadi nggak ada gunanya karena keringat kembali muncul saat dia mencuci kasur dan menjemur nya.
"Selesai, Ra." Ucap Arkan, Arkan pun ikut duduk di sampingku sambil menyenderkan punggungnya pada dinding kayu dengan nafas ngos - ngosan.
Arkan juga terlihat berkeringat sama seperti Irfan.
"Yasudah, lanjut kerja sana." Ucapku memerintah.
"Apa?" Ucap Irfan dan Arkan barengan, keduanya sama - sama melongo.
"Aku capek, Ra." Ucap Irfan dengan ekspresi wajah yang memelas.
"Kamu pikir, kamu saja yang capek? Saya juga capek." Ucap Arkan.
Pasti mereka akan berdebat lagi, aku capek mendengar mereka berdebat.