Chereads / Senyum untuk Pihu / Chapter 145 - bandara dan cerita

Chapter 145 - bandara dan cerita

Aqilla tengah bergelut dengan alat alat memasak di dalam dapur dengan penuh semangat dan senyuman yang tak luntur dari wajah manisnya, tubuhnya yang sejak pagi telah Ia segarkan pagi pagi sekali kini tampak sudah berpeluh gerah kembali dalam cahaya api kompor yang semakin lama semakin terasa gerah saja.

Dari ujung sana, Bude tampak sempoyongan seperti baru saja bangun dari tidurnya. Ia tampak sudah memamerkan senyum sumringah meski masih jauh sekali di depan sana. Bude tampak mempercepat langkahnya dengan sembari membenarkan jilbab yang Ia sandang di pundaknya.

"Mashaallah, tadinya Bude mau buatkan sarapan untuk kalian berdua tapi penganten baru ini udah tampil aja masuk ke dapur pagi pagi sekali," ucap Bude setelah sampai mengecek beberapa bahan masakan yang hendak Aqilla kenakan sembari masih sibuk sesekali membenarkan jilbab blouse itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS