Hampir sepuluh jam sudah Adam dan Pak Syahid dalam perjalanan menuju pondokan milik Pak Syahid yang terletak di jawa timur, tinggal beberapa menit lagi dan mereka akan segera sampai disana. Adam tampak masih tertidur lelap di tempatnya sedangkan Pak Syahid masih tampak termenung menatap jalanan yang bertahun-tahun lalu masih sangat sering Ia lalui.
Masih terekam jelas di benaknya, bagaimana keluarga kecilnya masih hidup dengan bahagia. Tak pelik, kembali hatinya terasa pedih, bayangkan istri dan putri putrinya menjadi ingatan luka yang setiap saat menghujam dengan tega lubuk hatinya.
Kelopak mata tuanya kini tampak basah dengan air yang menggenang disana, Ia tak henti menatap dengan iba ketika bis itu melaju melewati sebuah pemakaman besar dimana disana jasad istri dan putrinya di kebumikan. Tak dapat di pungkiri, kini air matanya mengucur deras membasahi pipi yang sudah tampak keriput itu.