"Nak Adam?" Ucap Pak Syahid menyadarkan Adam dari lamunannya.
"Ah iya Pak?" Gugupnya ketika Ia kembali tersadar.
Pak Syahid hanya terkekeh pelan, Menatap Adam dengan mengangguk kecil.
"Tak apa Nak, Bapak mengerti. Memang terkadang sesuatu akan sangat sulit untuk di ceritakan, ketika sesuatu itu adalah hal yang menyakitkan. Bapak pun sama pernah mengalaminya," ucapnya pelan dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding itu, pandangannya menatap langit yang tampak cerah pagi itu.
"Saya ingin mencari kedamaian Pak Yai, saya sangat lelah bertikai dengan diri sendiri," ucap Adam sedih dengan wajah yang menunduk.
Pak Syahid menatap Adam sekilas, sejenak Ia tampak terdiam. Seperti berfikir tentang sesuatu yang memang harus Ia pertimbangkan.
"Apa Nak Adam bersedia jika Bapak mengajak Nak Adam untuk mengunjungi pondok Bapak yang berada di jawa?" Tanya Pak Syahid dengan wajah yang masih menatap langit cerah di atas sana.