Jalanan menuju Bandung malam itu terasa sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang melintasi mereka, baik yang searah maupun berlainan arah.
Chacha nampak semakin erat melingkari pinggang Beni dengan pelukannya.
"Dingin ya Cha?" Teriak Beni melawan derunya angin malam itu.
"Gak Aa, kan aku di belakang, ada Aa yang melindungiku dari kencangnya angin, hehe." Ucap Chacha sembari tertawa tipis.
"Hehe, iya syukurlah. Mau istriahat dulu di lembang? Makan mie rebus di warung pinggir jalan?" Tanya Beni.
"Terserah, gimana Aa aja aku mah ikut." Seru Chacha.
"Yaudah istirahat dulu ya, tanganku udah berasa beku, dingin banget." Teriak Beni.
"Iyaaa." Ujar Chacha.
Lalu Beni mengarahkan laju motornya itu ke pingggir jalan. Di daerah sekitar cikole memang banyak sekali warung-warung yang berdiri di sepanjang jalan itu.
Beni mampir di warung itu, dan segera memesan mie rebus dan teh panas, sedangkan Chacha lebih memilih ketan bakar dan teh panas juga.