Chereads / Tiga Cinta Sama Sisi / Chapter 30 - Bab 30 - Pertemuan Tidak Terduga

Chapter 30 - Bab 30 - Pertemuan Tidak Terduga

Hari berikutnya Bella mulai sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan materi portofolio photo produknya.

Selain hobi musik, dari dulu Bella memang sudah senang menggambar berbagai macam pola dress, t-shirt ataupun beragam celana.

Penjahit langganan yang biasa bekerja sama dengannya masih sering menanyakan kepadanya, kapan mau produksi lagi.

Dulu, Bella buka usaha Online Shop itu hanya sekedar iseng sebagai sampingan saja. Produksi t-shirtnya pun hanya satu-dua lusin. Itupun desainnya dicampur. Karena dulu kegiatan utama Bella selalu fokus di band.

Sekarang Bella ingin lebih serius mengelolanya, makanya Bella meminta izin untuk ambil cuti kuliah dan meminta tolong Beni, suaminya itu untuk membuatkan portofolio photo produk.

Agar Bella bisa lebih fokus kerja. Mengelola Online Shop, main band dan membesarkan nama "DuoKustik" (Mengganti 2-B Project), project baru dirintis bersama suaminya itu.

Siang itu, Bella sengaja ke kampus untuk mengurus izin cuti kuliah dan menemui teman kampusnya yang akan menjadi model photo produknya yang berupa dress dan beberapa t-shirt casual.

Setelah selesai mengurus izin cuti kuliah dan administrasinya, Bella mulai mencari Wulan, teman satu kelas yang sudah janjian dengannya untuk bertemu di kampus hari ini.

"Hai! Kalian apa kabarnya?" Bella menyapa teman-temannya yang sedang duduk-duduk nongkrong di depan lobby kampus.

"Heey! Wahh ada artis pengantin baru nih! Kemana aja baru nongol di kampus?" Seru Dewi, teman seangkatan Bella yang mengetahui dan melihat photo-photo pernikahan Bela di Feed IG nya.

"Hehe, ada aja. Kalian liat Wulan gak?" Tanya Bella kepada mereka.

"Ada tuh di kantin belakang." Kali ini yang menjawab adalah Siska, masih teman satu angkatannya juga.

"Okee, makasih yaa gua ke kantin dulu, Bye!" Kata Bella segera melangkahkan kakinya menuju kantin di belakang bangunan kampus.

Sesampainya di kantin, sepasang matanya tertuju kepada sosok wajah yang dikenalnya, nampak Wulan sedang duduk berdua dengan perempuan cantik didepannya, mereka terlihat asyik menyantap makan siang sambil berbincang-bincang santai. Bella segera menghampiri mereka.

"Lan! Woy!" Bella menepuk pundak Wulan yang langsung menoleh ke arahnya.

"Hey pengantin baru! Kemana saja!?" Ucap Wulan sembari berdiri dan memeluk Bella. Sama seperti teman lainnya, Wulan mengetahui Bella sudah menikah karena melihat postingan photo pernikahan Bella di feed IG nya.

"Sombong gak undang-undang!" Kata Wulan.

"Gua nikahnya di Sumedang Lan, kasian kejauhan kalo lu kesana" Ucap Bella.

Lalu menyalami dan tersenyum kepada perempuan yang bersama Wulan.

"Hai aku Bella" Ucap Bella memperkenalkan diri.

"Oh iya, kenalin ini temen gua yang kemarin gua ceritain. Chacha model kondang pada jamannya! Hehe." Ucap Wulan mengenalkan temannya itu ke Bella

"Chacha." Ucap Perempuan itu berdiri menyalami Bella sembari tersenyum ramah dan menyebut namanya pelan.

Bella lalu duduk dan bergabung dengan mereka.

Sambil memesan makanan, Bella menceritakan tentang Online Shopnya, konsep photo dan rencana lokasi pemotretannya. Lalu memperlihatkan contoh desain baju-baju dress dan t-shirt yang nanti akan di publishnya kepada Chacha.

Chacha dengan seksama memperhatikan dan sesekali menganggukan kepalanya.

"Rencananya mau kapan kak?" Tanya Chacha. Chacha mahasiswi baru dikampus itu, dan usianya memang lebih muda satu tahun dengan Bella.

"Hmmm, kamu ada waktunya kapan?", Bella balik bertanya.

"Minggu ini aku gak ada kegiatan sih." Jawab Chacha.

"Nah! Kalo begitu minggu Ini saja, Makeup artist nya gimana? Kamu ada kenalan yang cocok?" Kata Bella bertanya lagi.

Untuk keperluan pemotretan komersial, memang membutuhkan sentuhan MUA (Makeup Artist), agar auranya lebih keluar dan hasilnya akan terlihat elegant.

"Ada sodara sepupu saya kak, kebetulan sepupu saya lulusan "Lee Makeup", (*Tempat kursus makeup artist yang paling terkenal di Bandung*), sepupu saya itu sering juga makeup pengantin dan artis-artis Jakarta yang kebetulan sedang ada event di Bandung." Terang Chacha menyakinkan Bella.

Mendengar itu, Bella nampak senang dan menganggukan kepalanya tanda setuju.

Disaat mereka sedang berbincang, terdengar dering telpon dari Smartphonenya Bella.

"Hallo Zheyeng, kamu udah didepan kampus? Jam berapa ini kok udah pulang, Oh udah jam 4 lebih ya. Ya sudah aku kedepan sekarang." Bella menutup teleponnya dan lalu pamit kepada Chacha dan Wulan.

"Oke kalo begitu, fix Minggu ini ya! Nanti aku kirim Whatsapp, No kamu ada di Wulan kan? Untuk urusan fee dan lainnya kita bahas via Whatsapp aja ya, sekalian minta no rekeningnya. Suamiku sudah menjemput didepan." Ucap Bella sembari berdiri dan bersalaman dengan mereka.

"Baik kak." Jawab Chacha sembari melengkungkan senyum di wajahnya.

Chacha mahasiswi baru pindahan dari daerah, beda satu tahun angkatan dibawah Bella. Satu-satunya teman dekat Chacha sekarang hanya Wulan yang kebetulan teman kampusnya yang dulu di kota kecilnya itu.

Di perjalanan pulang, Bella menceritakan pertemuannya dengan perempuan cantik yang akan menjadi model produk dress dan T-Shirt karya desainnya itu.

"Orangnya cantik, kayaknya bakalan cocok banget mengenakan baju-baju desain aku, attitudenya juga aku suka. Agak pendiem sih, tapi aku suka." Kata Bella bersemangat.

"Oh iya? Syukurlah, jadi kapan mau mulai pemotretan nya?" Tanya Beni, tangannya sedari tadi mengelus lengan Bella yang memeluknya dari belakang seperti biasa.

"Minggu Ini, mudah-mudahan ada rezekinya ya Zheyeng, Online Shop aku sukses, Band kita sama project Duo Kustik banyak job, terus kita secepatnya di anugrahi baby mungil yang lucu, ah aku bahagia sekali!" Kata Bella panjang lebar mengungkapkan semua harapan-harapannya.

"Amiiiiinn Ya Robal Alamiinnnn" Kata Beni sembari mengecup punggung tangan Bella yang sedari tadi di genggamnya itu.

__________________________________

Minggu pagi, Bella nampak sedang menyiapkan baju-baju koleksinya. dress dan t-shirt karya desainnya itu sudah dia tata dengan rapih.

"Ayo Zheyeng cepet, kita harus nyampe sana duluan, biar enak preparenya disana." Ucap Bella berkata kepada Beni yang nampak sedang membereskan peralatan fotografinya itu.

"Iya ayok! Jadi gak akan bertempur dulu nih kita? Gak kasian gitu sama si Toni nih!" Kata Beni. Matanya nampak nakal mengarah ke arah pangkal pahanya.

"Ih otak mesum! Tadi malem kan udah berkali-kali" Ucap Bella pura-pura cemberut manja.

"Hehe, atuda enakeun pisan Zheyeng, berpuluh-puluh kali pun sepertinya masih kurang! Hehehe." Kata Beni genit.

"Udah Ayoo Ah! Mesum!" Kata Bella segera menggandeng tangan Beni, lalu mengunci pintu rumah kontrakannya.

Sesampainya di lokasi pemotretan, di sebuah cafe di Dago, Beni menyiapkan kamera dan peralatan lightingnya, sedangkan Bella sibuk merapihkan kembali produk baju karya desainnya sendiri itu.

"Assalamualaikum kak Bella." Tiba-tiba terdengar suara dan langkah kaki yang mendekati mereka.

"Walaikumsalam, hai Cha! Sini! Masuk, duduk dulu. Cantik sekali kamu hari ini." Ucap Bella tersenyum, lalu menyambut Chacha yang datang bersama Ratih Sepupunya.

Beni yang sedang memasang Tripod dan Standlight untuk lightingnya itu menoleh kearah suara dan langkah kaki itu.

"Eh!"

"Chacha!"

Beni sangat terkejut melihat Chacha ada di hadapannya. Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sesaat. Debar di dadanya terasa bergemuruh seperti ombak yang bergulung kencang menghantam batu karang.

Begitu banyak pertanyaan dikepalanya.

"Aa Beni!" Chacha menjerit pelan, nampak wajahnya seketika menegang, berteriak pelan menahan rasa kagetnya itu. Matanya terlihat membulat, seakan tidak percaya dengan penglihatannya.