Aku keluar kamar di pesawat pribadinya itu dengan lesu, wajah nampak sedikit agak memucat, arga terlihat cekatan mengambilkan vitamin dan madu di dalam tasnya, lalu segera memberikannya kepadaku.
"Minum dulu vitamin sama madu ini ya sayang, maafkan ya. Libidoku ini selalu tidak terkontrol, sulit sekali aku untuk menahannya. Kamu sudah menjadi candu bagiku, aku sungguh tidak bisa menahan gairahku sedetikpun jika berdua dengannu. Maafkan aku ya sayang, cintaku, hidupku, jiwaku, hidupku akan selalu berada di setiap helaan nafasmu." Ucap arga berbisik pelan seraya mengecup lembut telingaku.
"Hemm, papa arga kamu kuat banget, hancur sudah tubuhku dilumat habis." Kataku pelan. Menerima kembali pelukan itu ditubuhku.
Lalu dengan perlahan, arga membimbingku berjalan ke lounge atau ruang bersantai keluarga dimana semua keluarga kami berkumpul.